POLA MENYUSUI DAN PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI WILAYAH BOGOR

Main Article Content

Sudjasmin Sudjasmin
Sri Muljati
Sihadi Sihadi
Suhartato Suhartato
M. A. Husaini

Abstract

Penelitian pola menyusui dan pemberian makanan pada penderita Gizi Buruk telah dilakukan terhadap pengunjung Klinik Gizi Bogor, berusia antara 6 bulan sampai dengan 48 bulan. Anak-anak penderita Gizi Buruk yang diteliti umumnya berumur di bawah 24 bulan dan hanya sedikit di atas 24 bulan. Yang paling banyak ditemui adalah marasmus (90.8%), sedangkan kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor hanya sedikit yaitu masing-masing 4.6% dan 4.6%. Umumnya anak-anak ini disapih pada usia sangat muda, bahkan lebih dari setengahnya (53.3%) telah disapih pada usia kurang dari 7 bulan. Alasan disapih adalah karena ibu hamil lagi, ibu sakit dan ASI tidak keluar. Anak-anak penderita Gizi Buruk ini juga telah mendapat makanan tambahan terlalu dini yaitu sejak berumur kurang dari 4 bulan. Selain itu juga sering diberi makanan jajanan berupa chiki, pisang goreng, ubi, agar-agar dan roti (biskuit); tabu diberi makan ikan; dan mengalami sulit makan karena sering sakit.

Article Details

How to Cite
Sudjasmin, S., Muljati, S., Sihadi, S., Suhartato, S., & Husaini, M. A. (2012). POLA MENYUSUI DAN PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI WILAYAH BOGOR. Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research). https://doi.org/10.22435/pgm.v0i0.2275.
Section
Articles